PEMURNIAN GARAM GUBAR (KASAR)
Pemurnian Garam Gubar (Kasar)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pada praktikum ini
adalah rekristalisasi. Rekristalisasi ialah teknik pemisahan berdasarkan
perbedaan titik beku komponen. Zat yang akan dimurnikan dilarutkan dengan
pelarut yang sesuai lalu dipanaskan dan diuapkan kembali. Pemanasan dilakukan
saat larutan tepat jenuh, lalu dibiarkan hingga terbentuk kristal garam secara
perlahan.
1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari rekristalisasi garam
dapur dengan penambahan bahan pengikat pengotor serta menghitung kadar NaCl
yang dihasilkan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Rekristalisasi adalah suatu metode
yang digunakan untuk memurnikan padatan. Pada prinsipnya zat yang akan
dimurnikan dilarutkan dalam suatu pelarut yang dipanaskan dan diuapkan kembali.
Bahan pengotor yang tidak dapat larut dapat dipisahkan dari larutan dengan cara
penyaringan, sedangkan bahan pengotor yang dapat larut akan tetap berada dalam
larutan. (Saridewi, 2022)
Natrium adalah logam putih perak
yang lunak, yang melebur pada 97,5oC. Natrium terkosidasi dengan
cepat dalam udara lembab, maka dari itu natrium harus disimpan terendam
seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan
air, membentuk hidroksida dan hydrogen. Dalam garam – garamnya natrium berada
sebagai kation monovalent Na+. Garam – garam ini membentuk larutan
tak berwarna, hamper semua garam natrium larut dalam air. (Svehla, 1979).
Menurut Setyaningsih (2010),
mengatakan bahwa garam dapur atau NaCl merupakan senyawa yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Garam digunakan dalam proses pengawetan makanan,
pemberi rasa makanan, dan lain sebagainya. Garam diperoleh dari penguapan air
laut yang kemudian mengkristal atau biasa kita sebut garam kroscok. Garam
kroscok adalah garam yang belum dimurnikan dan masih mengandung zat-zat
pengotor seperti Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+ ,
SO42- , I- , Br- . Untuk
meningkatkan kualitas garam yang diperoleh dari laut dapat dilakukan dengan
cara seperti kristalisasi bertingkat, rekristalisasi, pencucian garam, dan
pemurnian dengan penambahan bahan pengikat pengotor. Apabila tidak dilakukan
pemurnian, maka garam yang diperoleh melalui proses penguapan air laut tersebut
masih mengandung senyawa-senyawa pengotor seperti MgCl2, MgSO4,
CaSO4, CaCO3, KBr dan sebagian kecil KCl.
Memperoleh suatu senyawa kimia
dengan kemurnian yang sangat tinggi merupakan hal yang sangat esensi bagi
kepentingan kimiawi. Metode pemurnian suatu padatan yang akan dimurnikan dengan
pengotornya dalam pelarut tambahkan yang lain, maksudnya adalah yang hanya
melarutkan zat – zat pengotor saja. Pemurnian demikian banyak dilakukan untuk
meningkatkan kualitas zat yang bersangkutan. (Underwood, 1996).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Beker Glass 100 mL (3 buah)
Hotplate (1 buah)
Batang Pengaduk Corong Kertas saring |
(1 buah) (1 buah) (5 lembar) |
pH Indikator Universal |
(10 lembar) |
Spatula Cawan
Petri Gelas ukur
100 mL |
(1 buah) (2 buah) (1 buah) |
Gelas ukur
10 mL |
( 1 buah) |
Botol semprot |
( 1 buah) |
Pipet tetes Crystalisasi disk sedang |
(5 buah) (1 buah) |
Bahan : Kristal Garam Dapur |
2,503 gram |
Padatan CaO Larutan Ba(OH)2 0,1M |
0,5 gram 25 mL |
Larutan (NH4)2CO3 0,1M |
25 mL |
Larutan
HCl 0,1M Larutan H2SO4 0,1M Es
batu Aquades |
25 mL 25 mL 50 gram 250 mL |
3.1 Prosedur kerja dan pengamatan
Prosedur kerja |
Pengamatan |
Timbang kertas saring |
|
Ditambahkan 50 mL aquadest ke dalam beaker 100 mL dan dipanaskan sampai mendidih. Kemudian sebanyak 2,503 gram garam dapur dilarutkan kedalam air panas tersebut sambil diaduk dan dipanaskan lagi sampai mendidih, kemudian disaring. |
Garam melarut dan berwarna keruh |
Filtrat yang dihasilkan dibagi menajadi dua bagian
dengan volume yang sama yaitu filtrat 1 dan filtrat 2. |
|
Kristalisasi kedua bagian filtrat melalui penguapan dan pengendapan. |
|
Kristalisasi
melalui penguapan (filtrat 1) |
|
Sebanyak 0,05 gram CaO ditambahkan kedalam filtrat dan diamkan sampai terbentuk endapan
dan kemudian disaring. |
Terbentuk endapan |
Tambahkan Ba(OH)2 0,1 M kedalam filtrat
hasil penyaringan tetes
demi tetes hingga
tetesan terakhir tidak
membentuk endapan, kemudian disaring dan diambil
bagian filtrat. |
Endapan sedikit melarut |
Kemudian sebanyak 10 mL larutan ammonium karbonat (NH4)2CO3 0,1M ditambahkan ke dalam filtrat
tetes demi tetes
hingga tetesan terakhir tidak membentuk endapan,
kemudian disaring |
Endapan melarut sempurna |
Filtrat yang dihasilkan dinetralkan dengan larutan HCl 0,1M menggunakan indikator universal. |
|
Uapkan filtrat yang sudah dinetralkan sampai kering dan timbang
massa kristal yang terbentuk. |
Volume berkurang dan terbentuk garam
kristal |
Kristalisai melalui pengendapan (Filtrat 2) |
|
Sebanyak 5 mL asam sulfat pekat dan 1 gram NaCl ditambahkan ke dalam filtrat 2,
wadah ditutup dan diamkan pada penangas
es hingga terbentuk endapan. |
Terbentuk endapan |
disaring endapan
yang dihasilkan, keringkan dan timbang. |
Garam Kristal
terbentuk |
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil
- Kristalisasi
melalui penguapan
pH sebelum dinetralkan |
9 |
Penetralan dengan HCl |
7 tetes |
Massa gelas beaker kosong |
63,33 gram |
Massa gelas beaker + Kristal |
64,55 gram |
Massa kristal |
1,22 gram |
- Kristalisasi
melalui pengendapan
Massa kertas saring kosong |
1.92 gram |
Massa kertas saring + kristal |
4,29 gram |
Massa kristal |
2,37 gram |
4.2
Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pemurnian garam gubar (kasar),
yang mana bertujuan untuk memurnikan natrium klorida yang berasal dari garam
dapur dengan menggunakan air sebagai pelarutnya agar garam terurai sempurna. Pada
modul pemurnian bahan memlalui rekristalisasi digunakan sampel NaCl, NaCl
dimurnikan melalui rekristalisasi penguapan dan rekristalisasi pengendapan.
Perlakuan
pertama yang dilakukan yakni memanaskan aquadest sampai mendidih kemudian
ditambahkan garam dapur dan garam kasar 50mL diaduk dan dipanasakan sampai
mendidih lalu disaring, fungsi dari pengadukan yaitu agar campuran homogen atau
tercampur dengan baik. Fungsi dari penyaringan sendiri yaitu untuk memisahkan
filtrat dengan residunya . Selanjutnya setelah disaring dan diambil filtratnya
untuk proses yaitu kristalisasi melalui penguapan dan pengendapan filtrat yang
akan dibagi dua dengan volume yang sama. Reaksi yang terjadi :
NaCl(aq)
+ H2O(l) → NaOH(l) + HCl
Metode pengendapan didasarkan pada perbedaan daya larut
antara zat yang akan dimurnikan dengan kotoran dalam pelarut tertentu.
sedangkan metode pemurnian dengan cara penguapannya umumnya dilakukan
didasarkan pada kelarutan ion-ion dalam suatu garam dalam pelarut tertentu
ataupun campuran pelarut didalam bentuknya yang sederhana.
Selanjutnya
pada filtrat ditambahkna padatan CaO kemudian disaring, fungsi dari penambahan
CaO ini adalah untuk mengendapkan zat-zat pengotor yang didalamnya mengandung
ion Ca2+,Fe2+ dan Mg2+ yang terdapat dalam
garam dapur. Penambahan larutan ini bertujuan untuk menghilangkan endapan atau
mencegah terjadinya pembentukan endapan lagi , reaksi yang terjadi :
2 NaCl + CaO → CaCl2↓ + Na2O
Na2O + CaCl2 + Ba(OH)2 → CaO + 2 NaOH + BaCl2
Pada filtrat tersebut juga ditambahkan (NH4)2
CO3 Kemudian disaring, fungsi dari penambahan (NH4)2
CO3 agar larutan menjadi jenuh, dilanjutkan penyaringan untuk
memisahkan endapan yang merupakan zat pengotor yang terdapat dalam larutan
tersebut kemudian suatu endapan dapat disaring dan dicuci tergantung bentuk dan
ukuran-ukuran kristalnya. Kemudian filtrat dari garam kasar dinetralisasi
dengan larutan yang bersifat asam yaitu HCl encer sedangkan filtrat yang
dihasilkan dari garam dapur bersifat basa dinetralisir dengan H2SO4.
Reaksi yang terjadi :
H2SO4 + 2NaCl → Na2SO4 + 2HCl
Adapun fungsi dari HCl pekat yakni pada HCl ini juga terjadi
kesetimbangan kelarutan dari gas. Gas dari HCl mendorong dan akan dialirkan
melalui jembatan garam sehingga nantinya akan tebentuk endapan NaCl pada
larutan garam jenuh. Adapun fungsi dari larutan garam jenuh adalah untuk
mengkondisikan supaya terjadi kesetimbangan antara NaCl menjadi Na+ dan
Cl- . Dan penambahan asam sulfat yang berfungsi sebagai pereaksi
yang akan bereaksi dengan garam dapur menghasilkan gas HCl.
Selanjutnya, saat dinetralisasi dengan HCl
encer larutan garam berubah menjadi bening dan tidak terdapat endapan kotoran
filtrat dinetralkan sampai pH = 7, Filtrat yang sudah netral diuapkan sampai
kering hasil dari proses rekristalisasi strukturnya lembut dan besrih.
Percobaan kristalisasi melalui pengendapan,
pada percobaan ini filtrat 2 ditambahkan H2SO4 dan NaCl.
Didiamkan pada penangas es dengan wadah tertutup sehingga terbentuk endapan
yang disebabkan oleh penambahan garam dapur berlebih sehingga larutan garam
menjadi lewat jenuh.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan rekristalisasi terjadi terlibat adanya perbedaan melarutkan antara
zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur/pengotornya. pada
percobaan ini pengotor yang digunakan adalah CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3 pada filtrat 1 sedangkan pada
filtrat 2 pengotor yang digunakan adalah H2SO4. adapun kadar yang dihasilkan
dari proses penguapan yakni 0,48% dan pada proses pengendapan yakni 0,95%.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,
L.R. 2013. Rekristalisasi Garam Rakyat
dari Daerah Untuk Mencapai SNI Garam Industri. Jurnal Teknologi Kimia dan
Industri. Vol. 2. No. 4. UNDIP. Semarang.
Sri Yadial.,
Nanda Saridewi. 2017. Pedoman Praktikum
Struktur dan Reaktivitas Anorganik. UIN Jakarta.
Wiraningtyas, A. Sardi. J. Suwantu et al, 2017. Peningkatan Kualitas Garam Industri di Desa Sanolo Kecamatan Bola Kabupaten Bima. Vol 1.
LAMPIRAN
Pra
Praktikum
- Bagaimana membedakan kemurnian
garam dari penampilan fisiknya?
Jawab:
Dengan cara mengamati warna wujud garam tersebut, semakin
putih warna yang terlihat maka dapat dikatakan semakin murni.
- Bagaimana cara penyimpanan
garam yang benar dan tepat!
Jawab:
Cara penyimpanan yang benar dan tepat adalah menyimpan di
tempat terutup (rapat) dan teduh. Karena garam bersifat higroskopis yang dapat
menyerap molekul air dari udara. Sehingga garam yang terbuka atau tidak rapat
maka semakin cepat rusak dan menjadi fase (aq)
- Terangkan sifat fisika dan
kimia garam dapur!
Jawab:
Sifat Fisika
Keadaan fisik dan penampilan: Solid
(Bubuk kristal padat.)
Berat Molekul: 58,44 g / mol
Warna: Putih.
pH (1% soln / air): Netral 7
Titik Didih: 1413 ° C (2575,4 ° F)
Melting Point: 801 ° C (1473,8 ° F)
Spesifik Gravity: 2.165 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam
air.
Sifat kimia
Mudah larut dalam air dingin dan aiir panas karena memiliki sifat ikatan ionik yang dapat membentuk senyawa netral. Selain itu garam dapur juga larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam asam klorida.
Post
Praktikum
- Hitung rendemen garam yang
dihasilkan!
Berat praktis =
(Beaker glass kosong + endapan) – beaker glass kosong
= 64,55 g – 63,13 g
= 1,22 gram
Berat teoritis = (gram NaCl)/(Mr NaCl) x Mr Nacl
= 2,503/(58,5 g/mol) x 58,5 g/mol
= 2,503 gram
Rendemen Filtrat 1 (Penguapan) = (Berat praktis)/(Berat teoritis) x 100%
= (1,22 gram)/(2,503 gram) x 100%
= 0,48%
Berat praktis = 2,37 gram
Berat teoritis =
2,503 gram
Rendemen Filtrat 2 (Pengendapan) = (Berat praktis)/(Berat teoritis) x 100%
= 2,37gram/(2,503 gram) x 100%
= 0,95%
- Bandingkan hasil proses
kristalisasi dengan penguapan dan kristalisasi dengan pengendapan!
Jelaskan kenapa demikian!
Secara umum
rekristalisai dengan pengendapan didapatkan hasil yang lebih baik. Proses
pengendapan berpinsip penambahan ion - ion sejenis akan memperkecil kelarutan
suatu larutan. Proses pengendapan menggunakan senyawa asam untuk menghasilkan
Cl- dan mengikat Na+ dari garam murni jenuh. Berdasarkan prinsip Le
Chatlier “ Jika produk ditambahkan setelah kesetimbangan tercapai maka reaksi
akan bergerak mundur dan produk akan bergabung kembali membentuk reaktan
kembali”. Jika dibandingkan dengan penguapan maka dapat dilihat secara kasat
mata bahwasanya garam murni yang dihasilkan berwarna keruh karena tidak dapat
disaring sempurna. Hal itu disebabkan karena penguapan berprinsip pada
perbedaan titik didih antara pelarut dan titik leleh zat terlarut, di mana
titik didih pelarut harus lebih kecil dari titik leleh terlarut.
- Buatlah persamaan reaksi dari
kedua metode pemurnian garam tersebut!
Reaksi Penguapan :
NaCl(s) + H2O(l)
→ Na+(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
Setelah dipanaskan :
NaCl(s) + H2O(l) → NaCl(s) + H2O(aq)
Reaksi Pengendapan :
HCl(g) → H+(aq) + Cl-(aq)
NaCl(s) → Na+ + Cl-
2 NaCl(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(s) + 2HCl(aq)
DOKUMENTASI FOTO
Komentar
Posting Komentar